Rabu, 10 Desember 2014

citizen journalism













Citizen Journalism atau jurnalisme warganegara mulai berkembang di dunia sejak kehadiran internet di seluruh dunia. Sedangkan tren citizen jouralism meningkat sejak kelahiran internet  (web 2.0). Internet, dengan kecanggihan yang dimilikinya menawarkan kesempatan yang luas bagi publik untuk dapat menumpahkan ide dan gagasan mereka di situs-situs pribadi yang gratis dan simple.
Pengertian citizen journalism (jurnalisme warga) adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (bukan wartawan). Berita atau informasi yang diproduksi disebarluaskan melalui berbagai media, termasuk media sosial blog.
Ada pun bentuk-bentuk Citizen Journalism, dikutip dalam buku Mengamati Fenomena Citizen Journalism,  Gibson (Severin dan Tankard, 2005:445) mendefinisikan: Dunia maya (cyberspace) adalah realita yang terselubung secara global, di dukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisal, atau virtual. Dalam realita ini, di mana setiap komputer adalah seuah jendela, terlihat atau terdenger objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan refresentasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni (Yudhapramesti, 2007: 5-6).
Stave Outing pernah mengklasifikasikan bentuk-bentuk citizen journalism sebagai berikut:
  1. Citizen journalism membuka ruang bentuk komentar ruang publik. Dalam ruang itu, pembaca atau khalayak biasa bereaksi, memuji, mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalisme profesional. Pada media cetak konvensional jenis ini biasa dikenal dengan surat pembaca.
  1. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis. Warga diminta untuk ikut menuliskan pengalamannya pada sebuah topik utama liputan yang dilaporkan jurnalis.
  1. Kolaborasi antara jurnalistik profesional dengan nonjurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas. Tujuannya dijadikan alat untuk mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. Terkadang profesional nonjurnalis ini dapat juga menjadi kontributor tunggal yang menghasilkan artikel tersebut.
  1. Bloghouse warga, bentuknya blog-blog gratisan yang dikenal, misalnya ada wordpress, blogger, atau multiply. Melalui blog, orang bisa berbagi cerita tentang dunia, dan bisa menceritakan dunia berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.
  1. Newsroom citizen transparency blogs. Bentuk ini merupakan blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi. Dalam hal ini pembaca bisa melakukan keluhan, kritik, atau pujian atas apa yang ditampilkan organisasi media tersebut.
  1. Stand-alone citizen journalism site, yang melalui proses editing. Sumbangan laporan dari warga, biasanya tentang hal-hal yang sifatnya sangat lokal, yang dialami langsung oleh warga. Editor berperan untuk menjaga kualitas laporan, dan mendidik warga (kontributor) tentang topik-topik yang menarik dan layak untuk dilaporkan.
  1. Stand-alone citizen journalism, yang tidak melalui proses editing.
  1. Gabungan stand-alone citizen journalism website dan edisi cetak.
  1. Hybrid: pro + citizen journalism. Suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis profesional dengan jurnalis warga
  2. Penggabungan antra jurnalisme prfesional dengan jurnalisme warga dalam satu atap. Website membeli tulisan dari jurnalis profesional dan menerima tulisan jurnalis warga.
  3. Model Wiki. Dalam Wiki, pembaca adalah juga seorang editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan setiap orang juga bisa memberi tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit (Yudhapramesti, 2007).
Sekilas perkembangan citizen journalism di indonesia
Di Indonesia, istilah jurnalis warga atau pewarta warga, baru dikenal pada akhir tahun 2004. Adalah peristiwa Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 yang menjadi latar belakang berkat laporan langsung seorang warga melalui rekaman handycam. Saat itu, hasil rekaman mengenai dahsyatnya tsunami ditayangkan secara berulang-ulang oleh beberapa stasiun televisi nasional.
Beberapa tahun kemudian, istilah jurnalis warga bukan lagi sekadar laporan alternatif dari mediamainstream. Melainkan menjadi tren, seiring munculnya beberapa situs atau blog keroyokan yang banyak menampung laporan, aspirasi, atau uneg-uneg warga itu sendiri.
Hingga menjelang akhir 2012 ini, terdapat berbagai macam pemberitaan yang berasal dari warga biasa menjadi heboh dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, bahkan sampai ditayangkan di televisi. Beberapa diantaranya, pemberitaan negatif mie instan di Hong Kong, email palsu anggota DPR di Australia, serta fenomena mengenai gaya bicara “sesuatu” dari seorang artis perempuan, Syahrini.
Sedangkan konten atau isi dari citizen journalism bisa berupa peristiwa, pengalaman,  dan reportase yang termasuk kedalam berita, bisa juga pendapat, ulasan atau analisa yang termasuk kedalam opini, selain itu bisa merupakan gagasan atau ide  seperti tulisan ringan atau catatan harian, fiksi, tips dan tutorial.
Sumber dan referensi
Situs citizen journalist indonesia bab 2 pdf
http://romeltea.com/prinsip-dasar-jurnalisme-warga-citizen-journalism/
http://media.kompasiana.com/buku/2012/11/13/resensi-buku-pepih-nugraha-citizen-journalism-508582.html
http://media.kompasiana.com/new-media/2012/04/20/citizen-journalism-apa-dan-bagaimana-451185.html




Contoh  citizen journalism:

Aksi Positif Sambut Hari Buruh Sedunia*

KESAN negatif aksi buruh dalam memperingati hari buruh Internasional atau May Day mulai dirasakan oleh para buruh. Mereka sepakat tidak melakukan aksi demo di jalan- jalan, dan diganti dengan kegiatan positif. Di Kabupaten Bandung sejumlah perhimpunan buruh berkomitmen untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa dalam menyambut Hari Buruh Sedunia atau yang lebih dikenal dengan May Day pada 1 Mei 2012 mendatang.
Para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo), Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (Gobsi) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) sepakat hanya akan memperingati May Day dengan serangkaian bakti sosial.
Wakil Ketua SPSI Kabupaten Bandung Ayi Suhanda mengatakan, selama ini masih ada kesan negatif di mata masyarakat terhadap May Day, karena identik dengan unjuk rasa. “Kami sendiri selama tiga tahun terakhir mencoba mengubah kesan itu lewat peringatan May Day dalam bentuk bakti sosial. Kegiatan bakti sosial akan dimulai pada 28 April 2012 mendatang dengan kegiatan Donor Darah Di Mapolsek Dayeuhkolot.”
Menurut Ayi, peserta kegiatan tersebut terdiri dari pengurus dan anggota SPSI, Gaspermindo, Gobsi dan SPN Kabupaten Bandung. Selain itu, sejumlah buruh dari seluruh perusahaan yang ada di Kecamatan Dayeuhkolot juga akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan
akan dilanjutkan dengan kerja bakti membersihkan selokan- selokan bahu jalan utama di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot. Kegiatan terutama difokuskan di ruas Jalan Moch. Toha dari perbatasan Baleendah sampai Jalan Cisirung yang notabene banyak dihuni industri. Kegiatan
ini akan diikukti sedikitnya 1.500 anggota serikat pekerja dan buruh yang ada di Dayeuhkolot.
Kapolsek Dayeuhkolot Komisaris Sugeng Edi Haryanto mengatakan, kegiatan bakti sosial para buruh merupakan bentuk peringatan May Day yang positif dan harus ditiru serikat pekerja atau buruh di daerah lain. Dengan bakti sosial, momen Hari Buruh Sedunia akan lebih terasa bermaksa bagi semua pihak. Pihaknya menyambut baik rencana tersebut dan akan berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Dayeuh kolot lainnya. Selain mengawal dan mengamankan kegiatan tersebut, anggota polisi juga rencananya akan ikut berperan serta dalam setiap kegiatan, mulai dari donor darah sampai kerja bakti.
Kegiatan para buruh di Kabupaten Bandung tersebut sangat positif, dan layak didukung oleh semua pihak. Kalau perlu bisa dijadikan contoh buruh di daerah lain. Kegiatan buruh yang possitif tersebut dapat menunjang kemajuan di bidang ekonomi dan sosial. Bravo buruh Kabupaten Bandung.***
*dikutip dari Citizen Journalism Media Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar