Penemuan kondom bersama
sampah di sisi timur kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu
(22/10/2014), tak mengejutkan bagi orang-orang yang kesehariannya
beraktivitas di sana.
JAKARTA, KOMPAS.com — Penemuan kondom bersama sampah di
sisi timur kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2014),
tak mengejutkan bagi orang-orang yang kesehariannya beraktivitas di
sana.
"Mau gimana lagi, Monas kan tempat umum, orang susah dikontrol, apalagi taman kan gelap," kata Juwardi, kepada Kompas.com, Rabu (22/10/2014). Sebelumnya, temuan kondom ini mengejutkan pengelola Monas.
Meskipun
belum pernah melihat langsung aktivitas tidak senonoh di Monas, Juwardi
mengaku sering melihat pasangan muda-mudi datang ke Monas pada malam
hari. Sekalipun sudah ada pembatasan jam buka Monas, menurut dia masih
banyak pasangan yang memaksa masuk.
"Curi-curi (masuk Monas), gitu
lah. Wah (waktu diberlakukan pembatasan jam masuk) pada protes mereka,
(dan) akhirnya tetap masuk juga," tutur penjaga toilet umum di Monas
ini.
Rekan Juwardi, Ari (35), menambahkan bahwa sudah menjadi
semacam rahasia umum bahwa Monas kerap menjadi tempat berbuat mesum.
Namun, ia menilai kebijakan pembatasan jam masuk sudah cukup baik untuk
menekan perbuatan itu.
Namun, harap Ari, kebijakan harus juga
diiringi oleh pengawasan yang cukup. Jika selama ini petugas hanya
menutup pintu, kata dia, sebaiknya sekarang para petugas itu juga
mengawasi Monas setelah jam operasional berakhir.
"Taman ini kan gelap, ya ada sih penerangan, tapi ya tetap gelap, jadi bisa saja disalahgunakan,"jawab Ari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar